Senin, 31 Oktober 2022

Automatic Eco Humidity Controller

Alat Penyemprotan yang telah di rancang oleh TIM PJBL SMP Santo Yosef Lahat

Alat ini berkerja dengan pompa menyemprotkan cairan Eco Enzyme kedalam ruangan dengan sistem yang di atur oleh komputer, menggunakan sensor yang berkerja secara otomatis, dipicu oleh tingkat kenyamanan dan kelembapan udara dalam ruangan.

link video pelaksanaan : https://youtu.be/qTTAPNmIcQY

Banyak penduduk dari seluruh penjuru dunia mengeluh akan kualitas udara yang menurun, termasuk juga penduduk di Indonesia dan di kabupaten kami, kabupaten Lahat. Udara yang semulanya sejuk dan nyaman untuk di hirup kini menjadi kering dan panas. 

Banyak dampak dari penurunan kualitas udara. Selain karena pembakaran hutan dan pembakaran sampah secara berlebihan, menurunnya kualitas udara juga di sebabkan oleh tambang yang di lakukan secara besar besaran. 

Penurunan kualitas udara tentunya sangat berdampak bagi aktivitas manusia, salah satunya pendidikan. Para perserta didik dan guru tentunya membutuhkan kualitas udara yang sejuk dan nyaman untuk berproses dalam kegiatan belajar mengajar. 

Tidak sedikit orang orang berupaya untuk mengembalikan kualitas udara, dengan cara mencegah pembakaran sampah dan melakukan reboisasi. Namun kini telah hadir alat pendeteksi suhu udara yang dapat mengubah udara yang kering menjadi lembab.

Alat pendeteksi suhu udara kini sudah tersedia di beberapa platform penjualan online, namun pernahkah kalian ingin mencoba untuk membuat alat pendeteksi suhu udara tersebut?

Tim ostarnas Project Based by Learning dari SMP Santo Yosef Lahat, kini telah mencoba untuk membuat alat pendeteksi suhu udara. Alat dan Bahan yang di gunakan antara lain Arduino UNO sebagai komputer mini, Sensor DHT, Riley (saklar), Pompa nozzle, Sprayer, Selang, dan bahannya adalah cairan eco enzyme.

Cairan eco enzyme bermanfaat untuk mengikat kembali partikel udara yang pecah karena panas, menjadi lebih sejuk dan segar. Eco Enzyme diklaim mampu melepaskan gas ozon (03) yang dapat mengurangi karbondioksida (CO2) di atmosfer yang membendung panas di awan. Sehingga, cairan itu akan mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global.

Sensor akan mendeteksi jika suhu udara lebih dari 27° C, maka cairan eco enzyme akan di pompa melewati pemompa nozzle. Dengan bantuan selang, cairan eco enzyme akan di semprotkan melalui sprayer. dengan demikian udara akan terasa sejuk dan nyaman untuk di hirup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dampak Aktivitas Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Udara di Kabupaten Lahat

  Kabupaten Lahat, dimana sekolah SMP Santo Yosef berada, memiliki PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang memanfaatkan batu bara kalori r...