Senin, 31 Oktober 2022

Dampak Aktivitas Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Udara di Kabupaten Lahat


 

Kabupaten Lahat, dimana sekolah SMP Santo Yosef berada, memiliki PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang memanfaatkan batu bara kalori rendah sejak 2009. Sejak saat itu, warga Kabupaten Lahat mulai merasakan perubahan suhu udara di Lahat yang semakin panas, didukung juga oleh iklim benua Asia Tenggara yang termasuk tropis-subtropis dan dampak global warming.


Mungkin kalian akan bertanya mengapa suhu udara akhir - akhir ini juga terasa panas, gerah, dan terik. Tingkat kelembaban udara termasuk salah satu dampaknya. Menurut BMKG, jika tingkat suhu udara tinggi terjadi pada tingkat kelembaban udara yang tinggi, maka akan terasa sumuk atau gerah sementara jika terjadi pada tingkat kelembaban udara rendah, maka akan terasa terik dan membakar. Cuaca panas yang melanda kabupaten Lahat dan sekitarnya juga terjadi karena musim kemarau. 

Menurut kompas.com, minimnya pasokan uap air dan kecepatan angin lapisan atas yang tinggi menghambat pertumbuhan awan. Akibatnya, temperatur udara akan terasa menjadi lebih gerah. Cuaca yang panas ini dirasakan juga oleh murid SMP Santo Yosef Lahat. 







Pengaruh Kualitas Udara Terhadap Proses KBM

Kami sebagai Pelajar yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk kegiatan pembelajaran di sekolah setiap hari selama bertahun-tahun tentu sangat terdampak dengan kualitas udara dalam ruangan. Jika ruang belajar kering dan suhu nya panas, pelajar akan merasakan ketidaknyamanan saat belajar, hal tersebut  berdampak pada kesehatan kita, seperti sakit kepala, sulit berpikir dan sulit berkonsentrasi.


Dampak langsung yang dirasakan pelajar ketika belajar di dalam ruangan dengan kualitas udara yang tidak standar adalah ketidaknyamanan ketika berada di ruangan tersebut, sedangkan dampak tidak langsung yaitu pelajar mengalami penurunan kesehatan yang berakibat pada absenteisme dan membuat pelajar tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan optimal.



Oleh karena itu, kualitas udara di dalam ruang belajar perlu mendapat perhatian khusus untuk mengoptimalkan performa akademik para pelajar pada era normal baru dan meningkatkan kualitas hidup para pelajar dalam jangka panjang.


Maka dari itu, kami tim PJBL SMP Santo Yosef Lahat ingin mencoba membuat sebuah alat pendetektor kelembapan udara dan dilengkapi dengan penyemprotan otomatis menggunakan Eco Enzym. Dengan bantuan pendamping, kami dapat membuat alat tersebut. 

Automatic Eco Humidity Controller

Alat Penyemprotan yang telah di rancang oleh TIM PJBL SMP Santo Yosef Lahat

Alat ini berkerja dengan pompa menyemprotkan cairan Eco Enzyme kedalam ruangan dengan sistem yang di atur oleh komputer, menggunakan sensor yang berkerja secara otomatis, dipicu oleh tingkat kenyamanan dan kelembapan udara dalam ruangan.

link video pelaksanaan : https://youtu.be/qTTAPNmIcQY

Banyak penduduk dari seluruh penjuru dunia mengeluh akan kualitas udara yang menurun, termasuk juga penduduk di Indonesia dan di kabupaten kami, kabupaten Lahat. Udara yang semulanya sejuk dan nyaman untuk di hirup kini menjadi kering dan panas. 

Banyak dampak dari penurunan kualitas udara. Selain karena pembakaran hutan dan pembakaran sampah secara berlebihan, menurunnya kualitas udara juga di sebabkan oleh tambang yang di lakukan secara besar besaran. 

Penurunan kualitas udara tentunya sangat berdampak bagi aktivitas manusia, salah satunya pendidikan. Para perserta didik dan guru tentunya membutuhkan kualitas udara yang sejuk dan nyaman untuk berproses dalam kegiatan belajar mengajar. 

Tidak sedikit orang orang berupaya untuk mengembalikan kualitas udara, dengan cara mencegah pembakaran sampah dan melakukan reboisasi. Namun kini telah hadir alat pendeteksi suhu udara yang dapat mengubah udara yang kering menjadi lembab.

Alat pendeteksi suhu udara kini sudah tersedia di beberapa platform penjualan online, namun pernahkah kalian ingin mencoba untuk membuat alat pendeteksi suhu udara tersebut?

Tim ostarnas Project Based by Learning dari SMP Santo Yosef Lahat, kini telah mencoba untuk membuat alat pendeteksi suhu udara. Alat dan Bahan yang di gunakan antara lain Arduino UNO sebagai komputer mini, Sensor DHT, Riley (saklar), Pompa nozzle, Sprayer, Selang, dan bahannya adalah cairan eco enzyme.

Cairan eco enzyme bermanfaat untuk mengikat kembali partikel udara yang pecah karena panas, menjadi lebih sejuk dan segar. Eco Enzyme diklaim mampu melepaskan gas ozon (03) yang dapat mengurangi karbondioksida (CO2) di atmosfer yang membendung panas di awan. Sehingga, cairan itu akan mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global.

Sensor akan mendeteksi jika suhu udara lebih dari 27° C, maka cairan eco enzyme akan di pompa melewati pemompa nozzle. Dengan bantuan selang, cairan eco enzyme akan di semprotkan melalui sprayer. dengan demikian udara akan terasa sejuk dan nyaman untuk di hirup.

Minggu, 30 Oktober 2022

Cara Membuat Eco Enzyme Dengan Cara Sederhana


ECO ENZYME

Eco Enzyme yang akan kita buat disini berguna sebagai cairan untuk penyemprotan pada Automatic Eco Humidity Controller

Alat dan Bahan pembuatan Eco Enzyme:
- Kulit buah yang bertekstur lembut / sayuran sisa
- Air
- Molase
- Wadah yang memiliki tutup

Rumus yang digunakan untuk pembuatan Eco Enzyme adalah 1:3:10.

Yang berarti 10 bagian air, 3 bagian sisa kulit buah / sayur, dan 1 bagian gula/molase. 

Eco Enzyme sangat mudah dibuat. Semua orang pasti dapat melaksanakan langkah langkah berikut ini:

Pertama, larutkan cairan molase dengan air yang sudah disiapkan dan masukkan BO (bahan organik) sisa sisa kulit buah atau sayur yang sudah dibersihkan dan dipotong kecil-kecil.

Molase atau gula merah yang digunakan harus dengan kualitas terbaik, karena jenis gula dapat memengaruhi kualitas produk Eco-enzyme yang dihasilkan.

Setelah semua bahan dicampur, wadah tertutup harus disimpan di tempat kering dan sejuk. Buka penutup wadah sekali seminggu untuk menghilangkan hasil gas fermentasi. 

Kemudian buka penutup wadah setiap dua hari sekali pada minggu kedua, ketiga, dan tutup terus sampai tiga bulan penyimpanan sebelum siap dipanen.


 PESERTA DIDIK SANTO YOSEF LAHAT MELAKSANAKAN
PEMBUATAN ECO ENZYME

Dampak Aktivitas Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Udara di Kabupaten Lahat

  Kabupaten Lahat, dimana sekolah SMP Santo Yosef berada, memiliki PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang memanfaatkan batu bara kalori r...